Pagi ini aku terbangun dengan suara ketukan gaduh di ambang pintu. Dengan langkah gontai aku  memegang gagang pintu dan membukanya. Sepi. Tak ada seorang pun diluar yang sedari tadi mengetuk. Aku mendesah kesal hendak menutup kembali setelah sebelumnya aku melihat sebuah kotak besar dengan bungkus merah muda dan pita besar senada diatasnya. Aku membawanya masuk, memangkunya di ruang tamu hendak membukanya. Secarik kertas mencuat di balik pita besarnya.

Aku membawakanmu sepasang sepatu untuk sepasang kaki yang kelak akan menjadi surga bagi anak-anakku nanti. 

Penggemar lagi. Aku berjalan ke dapur sembari membawa kotak besar itu kemudian melemparnya ke tempat sampah tanpa perlu lagi membukanya. Menuju kamar dan melanjutkan tidur kembali.