@ipehmukmin

Membekukan nyata dalam kata.

Mengingat kembali momen-momen yang sudah usang melalui kata-kata dan tulisan yang pernah dibuat sendiri itu menyenangkan ya. Semuanya terasa seperti mengulang kejadian yang sama, dengan aroma yang sama persis, perasaan yang serupa, dan debar-debar yang sama. Mari kita memasung nyata kedalam kata, agar isi kepala tetap bisa mengingatnya. Selamanya.

Keep Reading

/ Add Comment

Bahan Utama

Kalo ada pertanyaan ibu kamu terbuat dari apa, aku akan jawab umi terbuat dari permen gula-gula harum manis. Lembut, manis, dan rapuh di saat yang bersamaan.

Keep Reading

/ Add Comment

Kesepakatan.

Tujuh belas tahun hidup bersama, saya dan abi terlibat kompetisi yang kita sama-sama ga tau siapa yang memulainya dan bagaimana awal mulanya. Tiba-tiba saya sibuk lari dan abi sibuk mencari. Sama halnya dengan "The Runaway Bunny" saya sibuk berganti diri supaya ga mudah ditemui. Dan abi sibuk mengubah diri agar bisa membuat saya kembali.

Di tahun ketujus belas, kompetisi kita tuntas. Abi berhenti mencari. Hari itu, jantungnya meleleh jadi pasir melewati sela jari-jari. Saya pikir hari itu saya menang. Nyatanya, kita balik lagi, saya jadi anak, abi jadi abi, meski ga berbentuk lagi.

Orang-orang bilang, saya lari itu tanda anak ga tau diri. Orang bilang abi nyari saya itu buang waktu dan bikin capek hati. Saya dan abi sepakat bilang bahwa itu cara kita saling mencintai.

Selamat bulan April, bulan kelahiran partner kejar-kejaran 💙
Semoga selalu dilapangkan.

Keep Reading

/ Add Comment

Mari Kita Sudahi Pergalauan Ingin Nikah Ini.

Berikut percakapan yang ga hanya sekali dua kali gue terima. Iya, tema besarnya NIKAH. Sebelumnya tema nikah bukan suatu tema yang asing dan mengganggu di telinga. Ya, namanya manusia, keseringan denger hal yang sama berulang-ulang ya bosen, macam lagu Despasito sama lagu Akadnya Payung Teduh. Sebenernya juga engga ada yang salah juga soal pernikahan dan keinginan untuk menikah, tapi didasarkan chat yang terlalu banyak nyuruh nikah serta temen-temen yang udah keseringan ngobrolin nikah yang gue rasa bukan lagi soal keinginan, udah macam ga bisa hidup kalo ga ngomongin keinginan untuk nikah. Dari situ mulai merasa terganggu. Kenapa sih mesti terburu-buru mikirin nikah ketika masih muda. Iya memang sebenernya ga ada yang salah ketika lo punya rencana untuk nikah muda. Yang jadi masalah, kalo keinginan untuk nikah muda menutupi mata dan hati lo untuk peka sama kesempatan yang jauh lebih besar dari keinginan untuk menikah, untuk pendidikan misalnya.

Keep Reading

/ Add Comment

Kita Terlanjur Dewasa.

Sudah hampir satu dekade. Sudah lama ya, sekarang sudah pada besar-besar. Sudah banyak yang dilewati, dilalui, ditelan mentah-mentah, ditendang, dinikmati, ditertawai, diliatin aja. Semoga sudah banyak pelajaran yang diambil dari banyak kejadian yang udah kita lewati.

Ga kerasa udah wisuda, semoga ilmunya bermanfaat, buat agama, buat bangsa, buat negara, buat keluarga, buat kita. Semoga masing-masing kita sudah siap perbekalan untuk hari kedepannya kelak, untuk masa depan, untuk keluarga kecil kita masing-masing, untuk akhirat.

Terimakasih selalu ada di waktu terbaik, terburuk dan keduanya. Terimakasih selalu negor dan jadi teman nyinyir. Terimakasih sudah berjuang bersama, menangis bersama, berpeluh bersama. Terimakasih sudah jadi tempat berteduh, tempat singgah, tempat pergi, tempat kembali.

Kita sudah terlanjur dewasa, semoga dengan menyandang status dewasa kita selalu mempertimbangkan semua tindakan yang kita ambil. Semoga kita semua senantiasa berhati-hati atas setiap langkah yang akan kita jejaki. Semoga kesalahan-kesalahan yang telah terjadi, merupakan pelajaran paling berharga agar tak diulang kembali.

Selamat menjadi terlanjur dewasa, semoga setiap peluh keringat kita setara dengan cita yang jadi nyata, semoga tangis kita sebanding dengan tawa bahagia kita.

Semoga langkah-langkah kecil kita sampai ke surga. Semoga kelak kita memberatkan timbangan satu sama lain. Semoga kelak kita akan abadi berkumpul di Surga-Nya.

Keep Reading

/ 1 Comment