tentang senja disebuah jalan raya.

Jarum merah spedometer konstan di angka 20, jalanan padat. Sejak satu jam lalu mulutku belum berhenti bicara, semua yang di kepala tumpah ruah. Disamping kursi kemudiku, sesosok wanita paruh baya dengan sumringah mendengar dengan seksama tiap kata yang mengudara.

"Subhanallah yah, allah nyiptain kemampuan luar biasa  untuk athifah"

ah! manusia, serupa biasanya langsung saja besar kepala. Tapi, jujur memang itu yang sangat amat aku butuhkan untuk sekarang dan di masa-masa kedepan. Aku tersenyum. Bangga.

Cahaya kuning keemasan senja menerobos masuk dari bingkai jendela mobil. Jatuh menimpa pipi tambunnya. Beberapa dari kalian akan mengenalnya sebagai Bu Budi, sosok tegas yang kadang dibenci karena ketegasannya. Disela-sela menyetir aku mengetik gagap di satu akun jejaring sosial "sayang Bu Budi deh :)"

dari puluhan kata yang sanggup kucerca, mengucap beberapa kata itu saja butuh berani yang memuncak dikepala. Yah, hanya ini berani yang aku punya.


CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

just leave me A-B-C or something else

Back
to top