Setelah 23 Juni

Setelah 23 Juni, tidak akan adalagi yang mengetuk pintu setelah shubuh, dengan salam khasnya. Ke dapur menggoda Ummi yan sedang menyiapkan sarapan. Mengunjungi kamar anak-anak nya satu persatu. Membangunkan, kadang memijit, menggelitik. Satu dua ada yang bermalasan. Sambil menunggu, beliau tilawah. Setiap selembar, kembali meneriakkan nama anak-anaknya yang masih belum bangun. Sesekali terselip, “Astaghfirullah, sudah jam berapa ini anakku?”

Setelah 23 Juni, tidak akan ada lagi yang merajuk untuk diantarkan ke Pantai Mutun. Duduk di belakang kemudi, Ummi disampingnya. Menyuapkan kelengkeng yang sudah di kupas. di belakang, anak-anaknya sibuk dengan posisi duduknya. sesekali berceletuk riang ketika lewat depan gang teman laki-lakinya.

Setelah 23 Juni, tidak adalagi yang membetulkan letak jemuran yang berantakan. “Mbak, kamu udah mulai rapih jemurnya, tapi kalo celana sama celana, baju sama baju, pasti lebih rapih…”

Setelah 23 Juni, tidak ada lagi yang mengingatkan “Hari Ayah” di 19 April.

Setelah 23 Juni, tidak ada imam sholat dengan bacaannya yang merdu. Kemudian kultum, menasihati anaknya satu persatu. Lalu, menagih makan malam. Minta diambilkan minum dengan gelas besarnya. Harus dengan gelas besar.

Setelah 23 Juni, tidak ada yang minta dibuatkan kopi torabika mocca dengan air panas yan harus direbus lagi.

Setelah 23 Juni….tidak akan pernah ada lagi sosok yang aku panggil..Abi…

Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
(Al-Fajr: 27-30)

CONVERSATION

4 comments:

  1. don't give up! Fighting sista! :)

    ReplyDelete
  2. masa senja pasti datang dan mentari silih berganti sepanjang hari kesedihan mungkin kan menghilang tapi memilir seluruh urat nadi

    perpisahan hanya perpindahan kehidupan selama kamu mengenang nya dia akan terus hidup didalam hati lo

    seenggak nya gue ngmonk gtuh ke diri gue sendiri saat bokap gue meninggal walau pun gue ga ada memori sedikit pun tentang bokap gue ^^

    ReplyDelete
  3. Irama sendu mengiring isi hati‘ku
    lirik pilu menemani gulitanya hati
    kau mantan kekasih aku masih mencinta
    walaupun di dalam hati jujur ku menderita

    tawanya dunia menghantui hari-hari
    karena dia tau kalau aku manusia bodoh
    berharap yang tak’kan kembali
    berharap yang menyakiti
    berharap se’orang yang memungkiri
    Follow Kami :

    tapi tak mengapa
    walau dunia terbahak aku tak tergoda
    walau hati tersayat ku tak’kan jera
    karna kau cinta pertama

    memilih berpaling hati sangat sulit
    karna senyuman’mu memenjarakan hati
    tatapan’mu menodong jiwa
    jujur aku tak sanggup

    dirimu tersirat di hari
    walau kau tak memikirkan itu
    aku yakin sedikit waktu ada untuk mengingat’ku
    karna sang detik yang mengadu

    kau mantan kekasih
    tak’kan ku lupa
    tak’kan ku hilangkan dari fikiran’ku
    walaupun itu hanya sedetik
    jujur ku masih mencinta. . .

    ReplyDelete
  4. bacot lu! ngapain sih nyampah di blog gw!

    ReplyDelete

just leave me A-B-C or something else

Back
to top