kadang sebagai manusia berjenis kelamin wanita, aku terlalu senang memberi nama pada sesuatu.
nama perasaan, nama hubungan, namun lama lama aku sadar terlalu banyak memberi nama seringkali juga memberi banyak rasa sakit.
Jika saja aku tidak memberi nama ” jatuh cinta” atas debar yang tertuju padanya, serta tidak memberi nama “patah hati ” ketika dia memilih orang lain, mungkin aku juga tidak akan mendapati nama “perih” untuk kesakitan yang kurasakan.
dan sejak saat itu aku tak lagi suka memberi nama kecuali untuk 1 hal. Dan untuk satu hal itu aku memberinya nama “bahagia” . yaitu ketika ternyata dia datang lagi.. dan kemudian kami bersama„ hingga kini.. .. tapi begitu akan terasa lebih ringan„, aku yakin suatu saat ketika dia akhirnya pergi tak akan ada lagi yang bernama
” perih” karena saat ini aku pun tak memberi nama atas semua yang terjadi di antara kami…
” perih” karena saat ini aku pun tak memberi nama atas semua yang terjadi di antara kami…
CONVERSATION