cerpen iseng

Kau tahu apa yang kulakukan disini?. Hanya menatap nanar kertas kosong dihadapanku. Memutar-mutar bolpoint tak menentu. Aku kalut! ah tidak!! kurasa aku terlalu berlebihan. Aku hanya sedang merangkai adegan-adegan, menarik yang akan kupadukan, menjadi sebuah cerita kecil yang menyenangkan untuk dibaca berulang-ulang.
5 menit. kriiik... kriiik... Aku belum berhasil merangkai adegan-adegannya...
10 menit. Aku masih belum berhasil. 
Setengah jam berlalu. Aku mulai kesal. Rahangku mengeras. Kuremas kertas dihadapanku yang sejak tadi belum tergores satu katapun!
aku menarik nafas dalam-dalam. Dan kuhembuskan perlahan. Aku masih ingin mencoba. Ku ambil lagi secarik kertas, mencoba berfikir keras sejenak. ??!! ha! Aku menangkapnya! tidak kah kau lihat? besar dan bercahaya. Hha. aku bersemangat melukiskannya dalam kertas. Bahka kau bisa mendengar guratan pulpennya!

Awalnya aku ingin membuat cerita cinta. tapi, ah aku sudah pernah membuatnya. Terlalu melankolis. Aku baru saja membuat 1 halaman, ku baca ulang. Dan hasilnya? kau tahu apa? Aku sedikit muak dengan apa yang kutuliskan. Aku jijik dengan beberapa bait gombalan yang kubuat sendiri untuk menggambarka rasa cinta. Sejak saat itu, "cerita cinta" ku coret dari daftar tema calon cerpenku. hahaha... Lucu memang! Sombong sekali aku! belum berhasil membuat 1 cerpen pun sudah berlagak mencoret cerita cinta sebagai daftar "calon cerpenku" Harusnya aku sadar, itu berarti aku gagal dengan tantangan yang satu ini. Sudahlah! kupikir aku tak pandai menuliskan CINTA!

Beberapa hari yang lalu aku berniat menulis cerita tentang apa yang ku alami. Semua! Tanpa terkacuali. 
aku sudah mengambil ancang-ancang untuk membuatnya. Aku sudah menguatkan mentalku untuk menuliskan cerita itu. Pembukaan cerita yang palin sempurna sudah kubuat. Aku membuatnya sambil berurai air mata. Ah ! hidupku memang terlalu berlebihan. Dan pada akhirnya, cerita "pengakuan dosa" itu berakhir di TONG SAMPAH. Ternyata aku belum sanggup berdamai dengan masa lalu. Aku masih berlari saat bayang itu mendekat. Aku masih menjerit tak terkendali saat semua kembali. Ah aku memang tidak sanggup menaklukkan masalah ini. 

Sejenak terlintas di kepalaku keinginan ku untuk membuat bacan kesil tentang argumen-argumen ku tentang TUHAN 9 SENTI.. Entah kenapa aku ingin menuliskan ini. Saat aku dalam perjalanan pulang dari sekolah, seperti biasa. Tahukah kau apa saja yang kutemukan? Luar biasa sekali. Aku ingin menuliskan itu semua. Dengan jutaan argumen-argumen ku yang meledak-ledak dalam kepala. Aku bersemangat sekali. Tapi setelah sampai di rumah. DOENGG!! kemana argumen ku tadi? hahaha. Kurasa tertinggal di jalanan. Aku terlalu bersemangat sampai lupa untuk membawanya bersama ku. Yah itulah aku. Dan akhirnya aku disini. Menceritakan perjalanan panjangku untuk membuat sedikit bacaan yang menarik untuk kubaca sendiri. Dan kau tahu sesuatu?! Aku berhasil membuatnya tanpa harus bertema cinta, pengakuan dosa, atau pun argumen yang meledak-ledakbak semangat pejuang tahun empat puluh lima. Aku hanya butuh kata-kata dan sedikit bumbu dari kebebasanku. Dan inilah hasilnya. Selamat Menikmati sensasi keberhasilannya. Semoga kau merasakan apa yang kurasakan saat menuliskan ini dan akhirnya membacanya berulang-ulang. Satu pelajaran penting yang kupelajari dari ini. "Peristiwa tidak penting akan menjadi penting saat kau tidak mengabadikannya." 

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

just leave me A-B-C or something else

Back
to top